Bab 2 Terowongan Hantu
Dan dia adalah ....

Pratama dan Agus.
Pratama: ga usah kaget gitu ah kyk liat artis.Udah tau kalo aq ganteng
Aku: norak kampret,narsis kau ga ilang"
Agus: kyk ga inget kau dy dia ini siapa =="
Aku: io si anak narsis mentang" ketua osis haha.
Ari: ya udh dripada ngebacot udah jam 11 ini ayok mancing.
Aku dan yg lain : ayok siap
Lalu berangkatlah kami kesana aku,pratama,agus,ari disusul oleh lima dan juga yudi.
Mereka ini adalah teman"ku di smp campuran dari beberapa kelas tapi kami tetap kompak.
Seperti aku dan agus yg sudah berteman sewaktu di padepokan juga yudi yg teman sdku,lima yg tetanggaku dirumah lama serta ari dan pratama yg merupakan temanku di osis.
Kenapa kami bisa akrab walau beda kelas?Mungkin karena hobi yg sama yaitu ngeband dan main alat musik juga tergabung di osis smp yg membuat kami makin akrab.
Sekilas sejarah tentang terowongan ini.
Dari kotaku untuk mengarah ke daerah lubuk linggau sumsel jika menaiki kereta api.Harus melewati dua buah terowongan salah satunya adalah terowongan yg akan kami masuki.
Terowongan ini dibuah dijaman belanda lupa taun pastinya tapi tepatnya mgkin dijaman romusha dulu.
Aku memiliki kakek dulu yg merupakan seorang kapten dan membantu merebut kota ini dari penjajahan jepang.
Dulunya terowongan ini waktu dibuat setelah terowongan itu jadi kebanyakan pekerjanya meninggal karena sakit atau pun dieksekusi mati jika melarikan diri bahkan setelah terowongan jadi pun mereka masih harus ditembaki dengan senapan atau ditusuk dengan pisau. *sungguh kejamnya penjajah jaman itu naudzubillahi min dzalik.
Mayat-mayat itu sebagian ada yg dikuburkan diatas terowongan ini dimana terdapat seperti sebuah tanah lapang dan sekarang daerah itu dijadikan kuburan untuk para keturunan tionghoa.
Jadi,tak aneh jika tempat ini sering disebut tempat yg angker terutama oleh beberapa orang yg memiliki kebun didaerah sini.
Dalamnya terowongan ini mungkin tak sampai 300 meter.Cuma akan ada keanehan jika kita telah memasukinya perasaan nanti kita tak akan pernah sampai ke arah luar terowongan.Gelap? Sudah pasti karena disini tanpa disertai satu pun penerangan.Kami juga tak membawa senter hanya bermodalkan keberanian dan juga memandang arah lurus dimana disitu terdapat cahaya dari luar.
Sedang asik menyusuri jalan gelap ini tiba-tiba seorang kakek meneriakki kami.
Kakek: nak awas!!!! Ada kereta datang kalian menepi ke bagian samping jgn ditengah.
Kami dan yg lain pun pontang panting mencari tempat sembunyi.
Aku dan pratama ada disamping sudut dimana ada rongga yg bisa kami masuki.
Pratama didalam dan aku diluar.Agus juga ada diluar kalau lima,yudi dan ari ada disudut yg berlawanan.
Tiba-tiba tut....tut....tutt..... suara kereta api barang membelah jalur kereta ini disertai dengan lampu depannya yg sungguh membuat silau.
Bisa dibayangkan bagaimana perasaan aku dan agus kereta berkecepetan tinggi melintas tepat di depan muka mgkin jika 30 cm saja kumajukan muka ini maka habislah terseret kereta ini dan wafat.
Dengan jantung yg berdebar kencang akhirnya hal itu selesai juga.Syukurlah tak ada yg luka.
Lalu ari dan lima mulai mengumpat dalam bahasa daerah intinya "sial sekali tempat ini".
Ya dengan menuntun joran dan mencari lokasi mancing akhirnya kami sampai dan ternyata disitu lewatlah dua orang berumur sekitar 45an tahun bersama seorang perempuan.
Lalu ari pun tercekat...
Siapakah itu?